“MAAFKAN AKU BILA MENGELUH”
Hari itu,disebuah bus aku melihat seorang remaja tampan dengan
rambut sedikit ikal. Aku iri melihatnya. Dia tampak begitu ceria dan aku
ingin memiliki gairah hidup yang sama. Tiba-tiba ia terhuyung-huyung
berjalan. Dia memiliki 1 kaki saja, dan memakai tongkat
kayu Namun ketika dia lewat, ia tersenyum. Ya tuhan, maafkan kau bila
mengeluh, Aku punya dua kaki, dunia ini milikku.
Aku berhenti untuk membeli sedikit kue . Anak laki-laki
penjualnya begitu mempesona. Aku berbicara padanya. Dia tampak begitu
gembira. Seandainya aku telambat sampai dikampus, tidaklah apa-apa.
Ketika aku pergi, dia berkata “Terima kasih engkau sudah begitu baik,
menyenangkan bisa berbicara dengan orang sepertimu. Lihatlah aku buta ” Ya tuhan….. maafkan aku bila mengeluh aku punya 2 mata. Dunia ini milikku.
Lalu sementara berjalan, aku melihat seseorang anak mirip bule
dengan bola mata biru. Dia berdiri dan melihat teman-temannya bermain
sepak bola. Dia tidak tau apa yang bisa dilakukannya. Aku berhenti
sejenak, lalu berkata, “Mengapa engkau tidak bermain bersama yang lain?
“Dia memandang kedepan tanpa bersuara, lalu aku tidak tahu dia tidak bisa mendengar. Ya tuhan…. Maafkan aku bila mengeluh, Aku punya 2 telinga. Dunia ini milikku.
Dengan
2 kaki untuk membawaku kemana aku mau dengan 2 mata untuk memandang
mentari dari bukit-bukit. Dengan 2 telinga untuk mendengar desir angin
dan segala bunyi Ya tuhan…. Maafkan aku bila aku mengeluh.
Bergemuruh haruku dalam diam
Indah jingga LangitMu
Indah tasbih Ombakmu
Indah desir AnginMu
Kenyangku adalah nikmat
Nafasku adalah nikmat
Sujudku adalah nikmat
Rukukku adalah nikmat
Perjalananku adalah nikmat
Mataku adalah nikmat
Rasaku adalah nikmat
Dengarku adalah nikmat
Cintaku adalah nikmat
Hatiku adalah nikmat
Nikmat Allah yang mana lagi yang akan kudustakan????
Ya
tuhan......Berapa banyak kenikmatanMu kepadaKu. Sudahkah aku
bersyukur? Jika kuhitungpun, kita tidak akan sanggup menghitungnya.
Jikalau
seluruh air samudera itu akan digunakan untuk menjadi tinta dalam pena
yang menulis nikmatNya, maka setelah seluruh air samudra telah
mengering habis tak juga terselesaikan seluruh tulisan itu karena
nikmatNya tak terhitung dengan apapun…
…Lalu kurnia Tuhan yang mana lagi yang hendak kudustakan?
Lalu masihkah aku harus banyak mengeluh…???? Maafkan aku Yaa Rahman… Ampuni aku…Ya Rahman…
dan aku diingatkan :
"Dan
(ingatlah juga), tatkala Allah memaklumkan: “Sesungguhnya jika kamu
bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu
mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”. (Q.S.
Ibrahim[14]: 7)"
”Dan Allah
mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui
sesuatu pun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati,
agar kamu bersyukur.” (Q.S. An-Nahl [16]: 78)
"Dan apa saja nikmat yang ada pada kamu, maka dari Allahlah (datangnya)." (An Nahl :53)
"...Lalu kurnia Tuhanmu yang mana lagi yang hendak kamu dustakan? (QS.Ar-Rahman 13)..."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar